Test Footer 2

IKLAN

JAM ISUN

Visitor

Website counter

Labels

Labels

komputer (18) news (39)

Arsip Blog

Popular Posts

Tips Hard Reset Nokia X2-00

Sahabat yang baik hatinya, mudah-mudahan tetap dalam keadaan baik, amiin. Kemarin  saya  sudah  membahas  mengenai  tips, trick  hard  reset tablet google nexus 7, mudah-mudahan tutorial kemarin bisa membuat pemecahan untuk solusi trouble software gadget tersebut. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai cara melakukan hard reset nokia X2-00. Sahabat sudah pada tahu apa belum seperti apa bentuk nokia X2-00 dan apa saja keunggulan handphone tersebut ? yuk simak tips dan triknya....

Handphone nokia X2-00 ini memiliki fitur sebagai berikut  :
  1. Memiliki Layar TFT QVGA 2,2 inchi atau 320 x 240 piksel
  2. Didukung oleh kamera 5 megapixel dengan  4x digital zoom, dan lampu kilat LED
  3. Dukungan memory eksternal sampai 16 Gigabite

Mudah-mudahan sedikit fitur itu bisa memberi gambaran seberapa powerfull handphone tersebut. Ingin tahu lebih detail silahkan kunjungi website resminya. Langsung saja sahabat, pada   kesempatan   kali   ini  saya  akan  membagikan  cara  melakukan  hard  reset nokia X2-00, adalah sebagai berikut  :
  1. Cara paling mudah adalah dengan pergi ke menu setting > lalu pilih phone > kemudian pilih phone manajement > kemudian pilih factory setting > delete data and restore > kemudian pilih yes. Kalau ditanyakan password silahkan masukkan pasword standar handphone nokia yaitu 1234, 12345, atau kalau tidak berhasil tekan 123456
  2. Untuk cara kedua adalah dengan *#7370# kemudian jika diminta pasword masukkan kode standar seperti di atas yaitu  1234, 12345, atau kalau tidak berhasil tekan 123456, karena handphone nokia masih menggunakan OS berbasis symbian maka berlaku kode tersebut.
  3. Untuk cara yang ketiga ini bisa dibilang mudah tetapi sulit, silahkan sahabat menekan tombol ini secara berurutan, dimulai dari * kemudian 3 kemudian call (gagang telepon warna hijau) dan yang terakhir adalah menekan tombol switch on/off atau tombol untuk menghidupkan atau mematikan handphone. Jangan lepas tombol tersebut sampai handphone mati atau menanyakan kode, apabila menanyakan kode silahkan masukkan kode  1234, 12345, atau kalau tidak berhasil tekan 123456. Dan apabila handphone sudah mati silahkan tunggu handphone hidup sendiri, dan selamat sahabat sudah berhasil melakukannya.

Referensi : http://yahyanuri.blogspot.com

Jika Anda Takut Memulai Usaha, Baca Artikel Ini!


takut memulai usaha
Jika Anda Takut Memulai Usaha, Baca Artikel Ini!
Beberapa waktu yang lalu saya pernah terlibat pembicaraan serius dengan teman satu kuliah saya tentang memulai bisnis. Kebetulan istrinya juga sama-sama satu almamater.
Saat itu posisi teman saya sedang berhenti bekerja dan ingin tahu bagaimana memulai usaha. Karena dulu teman satu kuliah, saya serius untuk mengajaknya berbisnis, memulai usaha kecil.
Setelah mencari beberapa jenis jenis usaha yang prospek, akhirnya saya menelpon teman saya tersebut. Ternyata teman saya tersebut berubah pikiran dan menolak peluang usaha yang saya tawarkan. Penyebabnya adalah dia sudah diterima bekerja di sebuah perusahaan swasta di Jakarta.
Kemudian saya tanyakan kepada istrinya, “Katanya kemaren ayahnya (baca : suami) ingin memulai bisnis. Apa nggak jadi bu? Kenapa?”, tanya saya basa basi. Istrinya menjawab, “Kayaknya dia nggak bakat bisnis deh. Orangnya nggak ulet. Nggak seperti kamu.”
Karena pembicaraan kami di telepon dan saya malas untuk berdebat, akhirnya saya sudahi. Ada satu hal yang masih mengganjal di hati saya pada waktu itu, yaitu ucapan “kayaknya dia nggak bakat deh”. Memang betul, bisnis itu tidak untuk semua orang. Tapi dia kan belum coba, pikir saya. Wah, belum-belum sudah pesimis duluan.
Inilah ketakutan hampir semua orang jika mereka ingin memulai usaha, ”tidak berbakat”. Sekarang menurut anda, apakah seseorang dilahirkan sebagai seorang entrepreneur atau mereka dididik untuk menjadi seorang entrepreneur?
Kalau anda cermati, menanyakan apakah seseorang dilahirkan sebagai entrepreneur atau dididik untuk menjadi entrerepneur adalah sesuatu yang tidak masuk akal. Akan sama halnya jika ada yang menanyakan apakah seseorang dilahirkan sebagai karyawan atau dididik untuk menjadi karyawan.
Atau ada yang tiba-tiba bertanya kepada anda, apakah menjadi karyawan adalah bakat? Bagaimana reaksi anda jika ditanya dengan pertanyaan seperti itu? Pasti anda akan merasa aneh kan?
Orang itu bisa dididik. Mereka bisa dididik untuk menjadi seorang karyawan atau seorang entrepreneur. Memang untuk memulai bisnis, bakat itu mempercepat seseorang untuk sukses.
Saya tidak menyangkal hal tersebut. Tapi kesuksesan itu lebih ditentukan oleh kerja keras. Kesuksesan itu 99% kerja keras, 1% bakat. Hal itu berlaku juga dalam memulai usaha. Seandainyapun memang ada yang berbakat untuk bisnis, bukan berarti bisnis dan investasi itu tidak bisa dipelajari.
Bakat bisa membuat seseorang hebat. Tapi kerja keras dan kerja cerdas bisa membuat seseorang menjadi bagus. Penyebab ada lebih banyak karyawan daripada entrepreneur adalah semata-mata karena sekolah kita mendidik generasi muda untuk menjadi karyawan. Mereka tidak dididik untuk memulai usaha.
Itulah sebabnya, begitu banyak orang tua yang berkata kepada anak-anaknya, ”Pergilah bersekolah supaya kamu kelak mendapat pekerjaan bagus”. Betul demikian? Saya yakin ya. Pernahkah anda mendengar ada orang tua berkata kepada anaknya, ”Pergilah bersekolah supaya kamu menjadi seorang entrepreneur”? Jarang sekali, bahkan tidak ada!
Satu lagi ketakutan jika orang mau terjun memulai usaha baru, takut gagal. Takut nanti bisnis baru-nya hancur lebur. Padahal, penyebab kegagalan bisnis itu bisa dipelajari. Ok, akan saya terangkan kepada anda.
Kalau anda tahu besok takdir anda adalah menjadi seorang entrepreneur yang sukses, apa yang akan anda lakukan? Pasti anda akan tidur-tiduran di sofa yang empuk. Tidak cepat-cepat untuk memulai bisnis.
Mengapa? Karena anda tahu bahwa anda pasti akan sukses. Begitu juga sebaliknya, jika anda tahu bahwa besok anda tidak akan menjadi entrepreneur yang sukses, apa yang anda lakukan?
Pasti anda akan tidur-tiduran, karena anda tahu bahwa takdir anda adalah seorang wirausahawan yang gagal. Gagal dalam memulai usaha. Itulah sebenarnya hikmah tidak ada yang tahu bagaimana masa depan kita. Supaya kita terus berusaha, tidak putus asa dan patah semangat.
So, yang penting adalah jalani proses-nya. Berpikirlah positif selalu. Jangan takut gagal. Tidak ada yang instan di dunia ini. Semua ada harganya. Bersabarlah dan fokus. Tidak pernah ada atlet sepakbola yang tiba-tiba sukses. Mereka perlu berlatih berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Sampai saat ini saya juga masih mengalami banyak kegagalan. Tapi saya terus bangkit dan berusaha memperbaiki kesalahan bisnis saya. Semangat bisnis saya terus berkobar.
Setiap kali saya jatuh, terutama disaat awal saya memulai bisnis sendiri, tidak pernah terlintas di benak saya bahwa saya tidak berbakat. Anda juga tidak berpikir saya tidak berbakat menjadi pengusaha suskes khan? :)
(sumber gambar : ilinsenjaya.com)

Bagaimana cara menghitung Breakeven Point (BEP) usaha anda ? (002/2011)

Bagaimana cara menghitung Breakeven Point (BEP) usaha anda ? (002/2011)
Ketika anda ingin memulai sebuah usaha, ada tiga hal pokok yang harus anda pertimbangan atau perhitungkan yaitu : Produk, Modal dan Pasar.  Dalam pembahasan kali ini karena judulnya bagaimana cara menghitung BEP, maka pembahasan hanya difokuskan pada modal. Adapun untuk 2 pokok lainnya akan dibahas dalam kesempatan yang lain.
Dengan memiliki modal anda akan dapat membeli peralatan untuk berproduksi, membeli bahan baku, membayar gaji pekerja dan membuat program marketing seperti halnya pemasangan iklan di media massa baik cetak maupun elektronik.
Modal atau untuk lebih membumi, marilah kita sebut modal menjadi uang. Sumber uang bagi anda seorang pengusaha tentunya beragam untuk setiap orang seperti dari simpanan/tabungan, warisan keluarga, pinjaman dari kerabat/sahabat dan pinjaman dari lembaga keuangan. Pada umumnya sumber uang dari selain lembaga keuangan tidak terlalu ribet dengan urusan administrasi dan studi kelayakan usaha, karena anda memiliki hubungan kekerabatan dan emosional yang cukup dekat dengan sumbernya, sehingga mereka akan sangat mempercayai anda.
Sebaliknya pinjaman yang diperoleh dari lembaga keuangan baik itu bank dan non bank, ketika anda mengajukan kredit, anda diwajibkan untuk memaparkan studi kelayakan usaha yang intinya harus dapat menyakinkan pihak kreditor, bahwa usaha anda pantas untuk dibiayai dan memiliki prospek yang positif. Salah satu indicator yang umum digunakan oleh kreditor adalah tingkat Breakeven Point (BEP).
Selanjutnya untuk menyamakan persepsi, mari kita bahas apa sebenarnya disebut dengan BEP. Dalam bahasa umum, BEP dapat disebut juga sebagai Titik Pulang Pokok. Titik Pulang pokok memiliki makna saat/kapan modal yang digunakan akan kembali. Dalam menghitung “saat atau kapan” ini, ada dua metode penghitungan yang dapat kita pilih yaitu saat jumlah produksi mencapai berapa unit dalam hal ini disingkat dengan (Q) ? Atau saat total penjualan mencapai berapa harga berapa rupiah atau disingkat dengan (P)?
Adapun rumus/formula dari dua metode tersebut diatas adalah sebagai berikut :
1.            BEP-Unit              = (Biaya Tetap) / (Harga per unit – Biaya Variable per Unit)
2.            BEP-Rupiah         = (Biaya Tetap) / (Kontribusi Margin per unit / Harga per Unit)
Penjelasan Rumus :
a)                  BEP Unit / Rupiah =  Titik pulang pokok
b)                  Biaya Tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap walaupun usaha anda tidak sedang berproduksi seperti biaya gaji karyawan, biaya penyusutan peratalan usaha, biaya asuransi. Dll.
c)                   Biaya Variable adalah biaya yang jumlahnya akan meningkat seiring dengan peningkatan jumlah produksi. Misalnya bahan baku, bahan bakar, biaya listrik dll
d)                  Harga per unit adalah harga jual barang atau jasa yang dihasilkan.
e)                  Biaya Variable per unit adalah total biaya variable dibagi dengan jumlah unit yang di produksi atau dengan kata lain biaya rata-rata per unit.
f)                   Margin Kontribusi per unit adalah selisih harga jual per unit dengan biaya variable per unit.
Untuk lebih jelasnya marilah kita aplikasikan rumus tersebut dalam contoh kasus dibawah ini :
Sebuah perusahaan yang diberi nama “Usaha Maju” memiliki data-data biaya dan rencana produksi seperti berikut ini :
1)                  Biaya Tetap sebulan adalah sebesar Rp.140juta yaitu terdiri dari :
Biaya Gaji Pegawai + Pemilik                                       = Rp.75,000,000
Biaya Penyusutan Mobil Kijang                                  = Rp.  1,500,000
Biaya Asuransi Kesehatan                                            = Rp.15,000,000
Biaya Sewa Gedung Kantor                                         = Rp.18,500,000
Biaya Sewa Pabrik                                                            = Rp.30,000,000
2)                  Biaya Variable per Unit Rp. 75,000.00 yaitu terdiri dari :
Biaya Bahan Baku                                                             = Rp.35,000
Biaya Tenaga Kerja Langsung                                      = Rp.25,000
Biaya Lain                                                                            = Rp.15,000
3)                  Harga Jual per Unit Rp.95,000.
Sekarang mari kita hitung berapa tingkat BEP usaha tersebut baik dalam unit maupun dalam rupiah :
BEP unit adalah
= Biaya Tetap / (harga per unit – biaya variable per unit)
= Rp.140juta / (Rp.95,000 – Rp.75,000)
= Rp.140juta / Rp.20,000
= 7,000 unit
BEP Rupiah adalah
= Biaya Tetap / (Kontribusi Margin per unit : Harga per unit)
= Rp.140 juta / (Rp.20,000 : Rp. 95,000)
= Rp.140juta  / 0.2105
= Rp.665,083,135
Penjelasan perhitungan BEP :
Untuk dapat beroperasi dalam kondisi BEP yaitu laba nol, perusahaan Usaha Maju Terus harus dapat menghasilkan produk sebanyak 7,000 unit dengan harga Rp.95,000 unit, maka jumlah penjualannya akan menjadi Rp.665,083,135.
Aplikasi BEP untuk penghitungan target laba.
Dengan mengetahui kapan perusahaan melewati tingkat BEP, maka anda sebagai manager atau pemilik Usaha Maju Terus akan dapat menghitung berapa minimal penjualan untuk mendapatkan laba yang anda targetkan, yaitu dengan cara menambahkan laba yang ditargetkan tersebut dengan biaya tetap yang anda miliki.
Misalkan target laba anda sebulan adalah Rp.75 juta, maka minimal penjualan yang anda harus capai adalah sebagai berikut :
BEP – Laba = (Biaya Tetap + Target Laba) / (Harga per unit – Biaya Variable per unit)
BEP – Laba = (Rp.140juta + Rp.75juta) / (Rp.95,000 – Rp.75,000)
BEP – Laba = Rp.215juta / Rp.20,000
BEP – Laba = 10,750 unit atau
BEP – Laba = Rp.1,021,250,000 (10,750 unit x Rp.95,000)
Mari kita buktikan perhitungan tersebut diatas, apakah benar dengan menjual sebanyak 10,750 unit Usaha Maju Terus akan mendapatkan laba sebesar Rp.75,000,000.
A Penjualan (10,750 unit x Rp.95,000) Rp.1,021,250,000
B Dikurangi :


1. Biaya Tetap Rp.140,000,000

2. Biaya Variable (10,750 x Rp.75,000) Rp.806,250,000

Total Biaya
Rp.   946,250,000
C Laba / (Rugi)
Rp.     75,000,000





Terbuktikan…!
Demikian, semoga penjelasan ini dapat memberikan pencerahan kepada anda. Apabila anda ingin berkonsultasi mengenai kondisi keuangan keluarga dan usaha anda silakan kirim email kepada kami melalui : suhaplanner@yahoo.com mobile phone : 08129767143.
Salam
Subur Harahap, SE, Ak, CFP
Perencana Keuangan SUHA Planner
www.suhaplanner.wordpress.com